---WELCOME TO MY BLOG---

SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN

Kuliah Organisasi Sistem Komputer
Diposting untuk : http://uzi-online.blogspot.com/2000/11/kuliah-organisasi-sistem-komputer.html


Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang sistem bilangan yang dimana bilangan ini digunakan untuk komunikasi data. Tidak usah lama-lama lagi gan langsung saja baca artikel saya ini jika ada yang kurang lengkap bisa agan tambahkan komentar pada postingan ini. Chekidot >>>


SISTEM BILANGAN

Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Bilangan desimal merupakan sistem yang telah banyak dipakai oleh manusia dalam  berhitung. Menggunakan  sepuluh macam simbol untuk mewakili suatu besaran. Namun komputer hanya dapat membaca bilangan biner dengan dua macam simbol 0 dan 1. Selain bilangan desimal dan biner sitem bilangan ini ada 4 macam sistem bilangan dua jenis sitem bilangan yang lainnya ada Oktal dan Hexadesimal. Dalam Oktal menggunakan 8 digit dari 0,1,2,3,4,5,6,7. Pada Hexadesimal memakai 16 digit yang dimulai dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 nah dalam bilangan Hexadesimal berlaku aturan yang wajib anda ketahui dari angka 10-15 bisa diganti memakai huruf, yaitu 10 = A, 11 = B, 12 = C, 13 = D, 14 = E, 15 = F jadi jika ada bilangan yang menggunakan bilangan Hexadesimal maka berlaku aturan tersebut.


TEORI BILANGAN

Bilangan Desimal

Sistem bilangan desimal merupakan suatu bilangan yang menggunakan sepuluh macam simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. Pada sistem ini memakai basis 10. Bentuk yang terdapat pada bilangan ini berupa integer desimal atau pecahan.
Pecahan Desimal adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan dibelakang koma.

Bilangan Biner

Sistem bilangan biner merupakan suatu bilangan yang menggunakan dua macam simbol yaitu 0 dan 1. Pada sistem ini memakai basis 2. Berikut dibawah ini akan saya jelaskan cara pengoperasian aritmatika pada bilangan biner.

Operator Penjumlahan

Dasar penjumlahan biner :

0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 0 dengan menyimpan 1 untuk ditambahkan bilangan selanjutnya.

Operator Pengurangan

Dasar pengurangan biner :

0 – 0 = 0
1 – 0 = 1
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 dengan pinjaman 1 dari sebelah kirinya.

Operator Perkalian

Dasar perkalian biner :

0 x 1 = 0
1 x 0 = 0
0 x 0 = 0
1 x 1 = 1

Operator Pembagian

Dasar pembagian biner :

0 : 1 = 0
1 : 1 = 1

Bilangan Oktal

Sistem bilangan oktal merupakan suatu bilangan yang menggunakan 8 macam simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6, dan 7. Pada sistem ini memakai basis 8. Posisi nilai sistem bilangan oktal adalah perpangkatan dari nilai 8. Di bawah ini saya akan menjelaskan langkah-langkah pada operasi aritmatika pada bilangan oktal.

Penjumlahan

- Tambahkan masing-masing kolom secara desimal
- Rubah dari hasil desimal ke oktal
- Tuliskan hasil dari digit paling kana dari hasil oktal
- Jika hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan carry   of untuk penjumlahan kolom selanjutnya

Pengurangan

Pengurangan oktal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan desimal.

Perkalian

- Kalkan masing-masing kolom secara desimal
- Rubah dari hasil desimal ke oktal
- Jika hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya

Bilangan Hexadesimal

Sistem bilangan hexadesimal merupakan suatu bilangan yang menggunakan 16 macam simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15, dan 16. Pada sistem ini memakai basis 16. Saya sudah jelaskan diatas pada aturan sistem bilangan oke saya akan jelaskan ulang dalam aturan bilangan hexadesimal nah dalam bilangan hexadesimal berlaku aturan yang wajib anda ketahui dari angka 10-15 bisa diganti memakai huruf, yaitu 10 = A, 11 = B, 12 = C, 13 = D, 14 = E, 15 = F jadi jika ada bilangan yang menggunakan bilangan hexadesimal maka berlaku aturan tersebut.


KONVERSI BILANGAN

Konversi bilangan adalah suatu proses yang dilakukan untuk merubah bentuk bilangan pertama dengan bentuk bilangan lain yang terdapat pada sistem bilangan.

Koversi Bilangan Desimal

1. Konversi bilangan desimal ke biner yaitu dengan cara membagi bilangan desimal
    dengan dua kemudian sisa pembagiannya diambil untuk menghasilkan nilai biner.

Contoh :

155 : 2 = 77 sisa 1
77   : 2 = 38 sisa 1
38   : 2 = 19 sisa 0
19   : 2 =   9 sisa 1
  9   ; 2 =   4 sisa 1
  4   : 2 =   2 sisa 0
  2   : 2 =   1 sisa 0
  1   : 2 =   0 sisa 1

 Hasil = 10011011
 *catatan : mengurutkan angka untuk hasilnya diambil dari bawah lalu keatas

2. Konversi bilangan desimal ke oktal yaitu dengan cara membagi bilangan desimal
    dengan delapan kemudian sisa pembaginya diambil untuk menghasilkan nilai oktal.

Contoh :

155 : 8 = 19 sisa 3
19   : 8 =   2  sisa 3
2     : 8 =   0  sisa 2

Hasil = 232
*catatan : mengurutkan angka untuk hasilnya diambil dari bawah lalu keatas

3. Konversi bilangan desimal ke hexadesimal yaitu dengan cara membagi bilangan
    desimal dengan delapan kemudian sisa pembaginya diambil untuk menghasilkan
    nilai hexadesimal.

Contoh :

155 : 16 = 9 sisa 11
9     :  16 = 0 sisa 9

 Hasil = 9B
 *catatan : mengurutkan angka untuk hasilnya diambil dari bawah lalu keatas

Konversi Bilangan Biner

1. Konversi bilangan biner ke desimal yaitu dengan cara mengalikan masing-masing
    bit dalam bilangan posisi nilainya.

Contoh :

11101111
Jawab : Soal diatas saya memakai 8 bit untuk menjawabnya saya contohkan dengan cara cepat,         pertama hitung dari digit paling belakang dengan perpangkatan menggunakan basis 2 urutannya         hasil desimal dari soal diatas yng diurutkan dari digit sebelah kanan 1 + 2 + 4 + 8 + 0 + 16 + 32 +       64 = 127(10)

2. Konversi bilangan biner ke oktal yaitu dengan cara memisahkan tiga digit dari
    belakang kemudian di hitung dengan menggunakan perpangkatan.

Contoh :

11101111
Jawab : Soal diatas saya memakai 8 bit untuk menjawabnya saya contohkan dengan cara cepat, pertama ambil 3 digit dari belakang lalu dihitung menggunakan perpangkatan tadi. 111 = 7 101 = 5     011= 3 jadi hasilnya 753(8)

3. Konversi bilangan biner ke hexdesimal yaitu dengan cara memisahkan empat digit dari belakang         kemudian di hitung dengan menggunakan perpangkatan.

Contoh :

11101111
Jawab : Soal diatas saya memakai 8 bit untuk menjawabnya saya contohkan dengan cara cepat,           pertama ambil 4 digit dari belakang lalu dihitung menggunakan perpangkatan tadi. 1111 = 15 1110     = 14  jadi hasilnya FE(16)

Konversi Bilangan Oktal

1. Konversi bilangan oktal ke desimal yaitu dengan cara mengalikan masing-masing
    bit dalam bilangan posisi nilainya.

Contoh :

 27
 Jawab : Saya contohkan dengan cara cepat, pertama hitung dari angka paling belakang dengan            perpangkatan menggunakan basis 8 urutannya hasil desimal dari soal diatas yng diurutkan dari            digit sebelah kanan 7 x 80 + 2 x  81 = 23 (10)

2. Konversi bilangan oktal ke biner yaitu dengan cara merubah nilai oktal menjadi
    nilai biner, diambil 3 digit dari belakang untuk hasilnya.

Contoh :

27
Jawab : Saya contohkan dengan cara cepat, pertama ambil satu digit dari belakang kemudian ubah       menjadi nilai biner 7 = 111 2 = 010 Hasilnya 010111(2)

3. Konversi bilangan oktal ke hexadesimal yaitu dengan cara merubah nilai
    hexadesimal menjadi nilai biner, diambil 4 digit dari belakang untuk hasilnya.

Contoh :

365
Jawab : Saya contohkan dengan cara cepat, pertama ambil satu digit dari belakang rubah menjadi nilai biner dulu 5 = 101 6 = 110 3 = 011 jika sudah hasil binernya 011110101 kemudian ambil             empat digit dari belakang dan rubah nilainya menjadi nilai hexadesimal 0101 = 5 1111 = 15                 Hasilnya F5(16)

Konversi Bilangan Hexadesimal

1. Konversi bilangan hexadesimal ke desimal yaitu dengan cara mengalikan masing
    masing angka dalam bilangan posisi nilainya.

Contoh :

 27
 Jawab : Saya contohkan dengan cara cepat, pertama hitung dari angka paling belakang dengan            perpangkatan menggunakan basis 16 urutannya hasil desimal dari soal diatas yng diurutkan dari          digit sebelah kanan 7 x 160 + 2 x  161 = 39 (10)

 2. Konversi bilangan hexadesimal ke biner yaitu dengan cara merubah bilangan
     hexadesimal menjadi sebuah bilangan biner dengan angka 0 dan 1.

 Contoh :

 AF4
 Jawab : Pertama ambil angka dari urutan terbelakang 4 = 0100 F = 111 A = 1010 jadi hasilnya  101011110100

  3. Konversi bilangan hexadesimal ke oktal yaitu dengan cara merubah bilangan
      hexadesimal menjadi sebuah bilangan biner dengan angka 0 dan 1. Setelah
      menjadi nilai biner ambil tiga digit dari  belakang lalu ubah nilai menjadi bilangan
      oktal.

Contoh :

 AF4
 Jawab : Pertama ambil angka dari urutan terbelakang 4 = 0100 F = 111 A = 1010 jadi hasilnya        101011110100 Selanjutnya dari hasil biner tadi ambil 3 digit dari    belakang 100 = 4 110 = 6 011      = 3 101 = 5 hasil oktal = 465(8) 


PENGKODEAN

Pengkodean adalah proses perubahan karakter data yang akan dikirim dari suatu titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap terminal yang ada, dan menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat ditransmisikan.


TUJUAN PENGKODEAN

Tujuan pengkodean adalah menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk buner agar dutransmisikan dan bisa melakukan komunikasi data. Kode-kode yang digunakan dalam komunikasi data  pada sistem komputer memiliki perbedaan dari generasi ke generasinya karena semakin besar dan konpleksnya data yang akan dikirim atau digunakan.


MACAM-MACAM KODE YANG DIGUNAKAN DALAM KOMUNIKASI DATA

Secara umum ada beberapa kode yang digunakan dalam komunikasi data, yaitu :

1. BCD (Binary Coded Decimal)

> Merupakan kode biner yang digunakan hanya mewakili nilai digit decimal
> Menggunakan kombinasi 4 bit
> Tidak bisa mewakili huruf atau simbol karakter khusus

2. SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange)

> Merupakan kode biner yang dikembangkan dari BCD
> Menggunakan kombinasi 6 bit
> Ada 10 digit angka dan 26 kode alphabet
> Dipakai pada komputer generasi kedua

3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange)

> Merupakan kode biner 8 bit
> Disebut dengan high order atau 4 digit pertama disebut Zone bits dan low order atau     4 bit kedua     disebut dengan numeric bit

4. Boudot

> Menggunakan 5 bit
> Jika kode ini dikirim menggunakan transmisi serial tak sinkron, maka pulsa stop bit-nya pada             umumnya memiliki lebar 1,5
> Hal ini berbeda dengan ASCII yang menggunakan 1 atau 2 bit untuk pulsa stop-bitnya.

5.ASCII (American Standard Code for Information Interchange
> Memiliki 128 bit
> Dari 128 kombinasi tersebut 32 kode diantaranya digunakan fungsi-fungsi kendali seperti SYN           dan STX.
> Sisa karakter lain digunakan untuk karakter alphanumerik
> Pada dasarnya ASCII merupakan kode alphanumerik
> Kode ini menggunakan tujuh bit untuk posisi pengecekan but secara even atau odd parity

Tidak ada komentar :

Posting Komentar